Kita praktek yuuuk...

Bermain sambil belajar

Bismillaahirrahmanirraahiim..

NHW #5 - Learn How to Learn

Ga terasa kita udah sampai di pekan kelima. Betapa cepat waktu berjalan.
Seiring dengan itu betapa banyak ilmu baru yang saya dapatkan.

Makin ke sini, saya sadar bahwa antara materi satu hingga saat ini semua saling terkait. Mulai dari mempelajari adab menuntut ilmu, penguatan tujuan dan jurusan ilmu yang ingin dipelajari,  planning, pengenalan diri, sendiri,  memahami fitrah diri dan keluarga, hingga saatnya implementasi.
NHW #5 ini ibaratnya ngajak saya untuk kerja praktek.

Lho maksudnya ?

Ya, jadi ceritanya NHW #5 kali ini kita diminta untuk membuat desain pembelajaran ala kita sendiri.

Desain pembelajaran?
Salah satu gaya Aira saat belajar (kinestetik)

Apaan lagi tu?

Nah itu dia. Bu Septi dan timnya sejatinya berusaha memberikan contoh seperti apa belajar bagaimana caranya belajar.

Ya, seperti sekarang ini. Menurut saya, tugas yang diberikan oleh tim matrikulasi adalah inti dari materi itu sendiri. Karena begitu membaca tugas kali ini, saya langsung bertanya dalam kepala sebagai berikut :

  1. Apa itu desain pembelajaran?
  2. Apa saja contoh desain pembelajaran?
  3. Mengapa harus membuat desain pembelajaran?
  4. Kapan membuat desain pembelajaran?

Saya teringat dengan isi materi kelima lalu,
Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas, maka pada saat berada di tempat pendidikan, kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan - pertanyaan. Maka akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu) - SPW
Tanpa sadar, rasa ingin tahu saya bangkit. Saya mulai melakukan riset kecil - kecilan melalui proses membaca, berselancar di dunia maya, berdiskusi, dan mengevaluasi. Uniknya lagi, saat membahas topik belajar caranya belajar ini, grup whatsapp matrikulasi rame dengan pembahasan seputar pendidikan dan parenting. Peserta matrikulasi antusias bertanya, membahas, dan menanggapi diskusi yang mengalir seperti air. Yang saya pahami, ini adalah aplikasi dari cara belajar yang beda dan semangat belajar yang berbeda. 

Ilmu tentang parenting mulai bergiliran menghampiri. Tentang passion. Tentang hobi. Tentang Gaya belajar. Tentang kecenderungan kecerdasan. Tentang talents mapping. Tentang menjadi seorang Ibu yang profesional.

Melalui NHW #5 saya dilatih untuk terampil bertanya, berlatih mengembangkan struktur berpikir, aktif mencari, dan berpikir skeptik. Acapkali informasi baru datang, saya lalu mencari dan kroscek tentang itu. Ini materi yang aplikatif sekali buat saya. Bravo bu Septi dan tim!!! 

Lalu, selama kurang lebih sepekan ini pula saya aktif berdiskusi dengan anak - anak, saling lempar pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu mereka. Mendampingi belajar dan berpikir keras bagaimana dan metode apa yang sebaiknya saya lakukan agar rasa SUKA mereka muncul. Benar - benar pekerjaan menantang. Terlebih anak saya merupakan tipe kinestetik yang punya gaya belajar auditory visual. Saya biarkan dia melakukan gerakan cartwheel dan gymnastic sambil menjawab pertanyaan - pertanyaan yang saya berikan. Sebagai orangtua memang Pe -Er banget untuk mengetahui apa yang mereka mau.

"Aira ga suka kalau dipaksa - paksa, disuruh cepet - cepet, dan dicerewetin," Ucap si sulung.
"Nadine ga mau gitu, mi. Maunya gini, aja." Ujar adek.

Setidaknya itu sering mereka ucapkan pada saya, tapi kadang saya yang masih harus banyak belajar ini, luput dari hal kecil namun penting itu. Kalau dipikir - pikir kasian juga mereka harus ngikutin maunya kita. Kemauan ibunya yang mereka nggak suka. Materi kelima ini menyadarkan saya. Upppsss, kalau salah langkah, bisa jadi saya malah menutup fitrah belajar dan rasa ingin tahu mereka. Introspeksi. Perbaiki. Kita praktek yuuuk... Belajar mengetahui minat anak - anak, belajar mengetahui cita - citanya dan passionnya.

Jadi, saat berdiskusi dengan anak - anak, saat menjadi teman belajar mereka, sejatinya saya pun sedang belajar. Sama - sama belajar judulnya. Saya belajar menjadi ibu yang memahami cara belajar dengan baik. Belajar memahami tujuan pembelajaran. Belajar memahami dan menguasai hal apa saja yang wajib dipelajari. Belajar menguasai bagaimana strategi mengajar, belajar cara belajar yang berbeda, belajar membuat anak suka belajar, belajar mengetahui passion anak, belajar mengolah daya pikir anak, belajar memahami peran sebagai orangtua. Belajar menjadi ibu profesional.

Lalu, desain pembelajaran ala kita?

Nadine belajar disiplin, sabar, dan percaya diri
  • Tetapkan tujuan pembelajaran.
  • Tuangkan hal apa saja yang ingin dipelajari.
  • Tumbuhkan semangat belajar.
  • Tentukan cara dan strategi belajar.
  • Susun langkah - langkah pembelajaran.
  • Menyusun penilaian/evaluasi pembelajaran.
Bagaimana dengan alokasi waktunya ?
Kapan kita mulai belajar? Mulailah dari saat ini.
Batas waktunya ? Sampai ajal menjemput.

Mulailah dari kita. Ya kita, bu. Mulailah membuat desain pembelajaran buat kita. Lalu buatlah desain pembelajaran untuk mereka, anak - anak tercinta kita.

Wallahu'alam. Walhamdulillaah.

Shindie.
20 Nopember 2016.
Singapura.








 





Comments

Popular Posts