Bermodal Bakat, Menuang Manfaat

_Nice Homework #10_
_Program Matrikulasi IIP batch #4_

*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*

Salah satu hal yang patut untuk saya syukuri dalam hidup ini adalah mengenal dan bergabung dalam komunitas ibu profesional. Berkali-kali saya berdecak kagum atas motivasi dan kesungguhan para founder maupun para member yang menyalakan api semangat kepada lingkungannya. Hingga baru-baru ini saya didapuk untuk memegang amanah sebagai salah satu koordinator kota atas kesepakatan bersama.

Saya berdomisili di Singapura, di bawah asuhan koordinator IIP ASEAN. IIP ASEAN baru diaktifkan kembali sebelum Ramadhan tahun ini setelah vakum beberapa bulan. Amanah yang saya emban saat ini adalah sebagai manajer keuangan IIP ASEAN. Awalnya saya panik saat mendapat amanah ini. Betapa tidak, urusan keuangan bagi saya amat njlimet dan tidak menarik. Tapi berpijak pada pesan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain, maka saya memberanikan diri untuk belajar dari nol. Memotivasi diri agar menjadi "suka" dan berdamai dengan diri sendiri. Tidak ada yang Allah ciptakan sia-sia di muka bumi ini. Selama ada kemauan dan niat yang kurus, selalu ada jalan dan cahaya yang menerangi.

Kondisi member yang saya pimpin saat ini cukup baik. Satu persatu sahabat dan teman-teman di sekitar saya menunjukkan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan IIP. Menurut saya perkembangan IIP di ASEAN cukup baik seiring dengan pertumbuhan jumlah member sejak matrikulasi batch 2 hingga saat ini.

Tantangan yang kami hadapi di lapangan adalah bagaimana memfasilitasi para member dan masyarakat untuk memperoleh edukasi parenting dari narasumber yang kompeten. Posisi kami yang ada di luar negeri menyebabkan biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan seminar offline dari narasumber di indonesia cukup besar. Kadang kami harus berpikir dua kali untuk mengundang pembicara hadir secara offline. Beberapa kali upaya untuk menuntut ilmu ini dimanfaatkan secara mendadak dan singkat mengingat keterbatasan waktu dan biaya. Aji mumpung. Mumpung narasumber sedang mampir di singapura, saat itu kami gunakan kesempatan untuk mengadakan kopdar atau seminar offline. Tantangan berikutnya adalah sulitnya melakukan kopdar antar member ASEAN karena membernya berasal dari berbagai negara dan keterbatasan waktu para membernya.

Sebagai seseorang yang dianugerahi bakat analis, komunikator, kreator, motivator, edukator, eksplorer, dan pelayan saya berusaha keras untuk memberikan yang terbaik kepada komunitas dan masyarakat di sekitar saya. Saya senang membantu memudahkan urusan orang lain hingga saya bersedia diberikan amanah ini. Saya akan menggunakan bakat yang saya miliki tersebut untuk mengembangkan dan membantu koordinator lain mewujudkan program-program IIP pada waktu yang akan datang.

Tahun depan kami akan mengembangkan program-program seperti sharing session, program sejuta cinta, tabungan kasih sayang, dan mengenalkan IIP kepada ibu-ibu yang belum mengenalnya.

Saya berharap, peran kecil saya mampu bermanfaat untuk komunitas IIP dan orang-orang di sekitar saya.



Comments

Popular Posts